Senin, 14 Januari 2019

PENGERTIAN,SEJARAH,TOKOH PENEMU KABEL FIBER OPTIC


PENGERTIAN,SEJARAH,TOKOH PENEMU KABEL FIBER OPTIC 


PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIC
suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi.
Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia. Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses transmisi adalah laser atau LED.
Fiber optik  atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi
2
.      SEJARAH KABEL FIBER OPTIC
Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km
3
.      PENEMU KABEL FIBER OPTIC
Tahun 1880 Alexander Graham Bell mempatenkan sebuah sistem telpon optik yang disebut dengan Photophone. Penemuan ini dianggap kurang praktis karena kualitas sinyal yang dikirim melalui cahaya tidak sebagus pada temuan Graham Bell sebelumnya berupa telepon biasa yang sinyalnya terkirim melalui sebuah kawat penghantar.

Photophone kemudian dianggap sebagai temuan yang gagal. Pada tahun 1840an fisikawan Swiss, Daniel Collodon dan fisikawan Perancis, Jacques Babinet menunjukkan bahwa cahaya dapat mengikuti aliran air yang membentuk air mancur. Kemudian fenomena ini dipopulerkan oleh fisikawan asal Inggris John Tyndall pada 1854. Seiring pergantian abad ditemukan juga bahwa batang kuarsa yang bengkok bisa membawa cahaya.

Selanjutnya orang pertama yang dianggap berhasil menampilkan gambar melalui sekumpulan serat optic adalah Heinrich Lamm. Lamm adalah seorang mahasiwa kedokteran di Munich, Jerman. Tujuan dari eksperimennya adalah agar bisa melihat bagaian dalam tubuh yang tidak bisa dilihat secara langsung. Tahun 1930 ia menyatakan telah berhasil menampilkan gambar pada kertas dengan menggunakan cahaya dari sebuah kawat pijar yang melewati sekumpulan serat optic pendek. Namun gambar hasil dari percobaan tersebut tidak begitu bagus. Sayang Lamm harus pindah ke Amerika karena ia seorang Yahudi.Pada tahun 1951, seorang berkebangsaan Denmark mencoba mempatenkan hasil temuannya dalam bidang fiber optic namun lembaga paten Denmark menolaknya karena dianggap menjiplak hasil karya John Logie Baird dari Inggris dan Clarence W. Hansell dari Amerika Serikat yang berjasa untuk penemuan televisi dan mesin facsimilie. Sejak saat itu tidak terdengar lagi usaha-usaha pengembangan system fiber optic.

Akhirnya di tahun 1954 Abraham van Heel dari Technical University of Delft, Belanda dan Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany dari Imperial College  Londonsecara terpisah mengumumkan kesuksesan mereka pada teknik pencitraan melalui kumpulan serat optik pada journal Nature di Inggris.
Hasil ini dari percobaan Van Heel semakin baik setelah melalui hasil diskusinya denga seorang Fisikawan di bidang optik dari Amerika bernama Brien O’Brien. Van Heel kemudian menutup serat optiknya dengan bahan yang memiliki indeks bias cahaya yang lebih rendah yang bisa mengurangi dampak refleksi pada permukaan sehingga mengurangi kontaminasi dan juga efek Crosstalk antar serat.
Selanjutnya seorang dokter bernama Basil Hirschowitz dan asistennya bernama Lawrence Curtis serta seorang fisikawan C. Wilbur Peter yang sedang mengerjakan sebuah proyek untuk pemeriksaan bagian dalam perut berhasil mengembangkan sebuah serat optic yang terselubung. Pada tahun yang sama Will Hicks yang nantinya bekerja di American Optical Co, membuat serat berselubung kaca tetapi Hicks kalah dalam mendapatkan hak paten atas temuanya karena temuan tersebut dianggap memiliki atenuasi atau pelemahan sinyal yang besar (1 dB per meter) sehingga tidak efisien untuk dipakai pada system komunikasi.
Selanjutnya seorang peneliti muda Charles K. Kao yang bekerja Standard Telecommunications Laboratories (STL) meneliti cara mengurangi atenuasi serat optic yang sudah ada saat itu. Dalam penelitiannya Dr Charles K. Kao berhasil menemukan bahwa kemampuan serat optic temuannya memiliki kemampuan untuk menyalurkan 200 saluran Tv atau 200 ribu saluran telepon. Perangkat yang digunakan dalam penelitiannya terdiri atas sebuah serat optic dilapisi oleh lapisan kaca yang mengelili intinya dengan indeks refraktif yang satu persen lebih kecil dari intinya. 

Total diameter jalur yang akan dilewati oleh gelombang cahaya tersebut adalah 300 sampai 400 micron. Gelombang cahaya disebarkan sepanjang permukaan antara dua kaca. Dr. Kao menyatakan bahwa ia memperkirakan bisa mengurangi atenuasi sebesar 20 dB/ Km. Beliau kemudian mengajukan dana untuk penelitiannya itu.
Sementara Dr.Kao melakukan penelitian tiga orang yang berkerja pada perusahaan Corning Glass Works, Robert Maurer, Donald Keck, Peter Schultz melakukan serangkaian uji coba untuk mendapatkan bahan yang memiliki indeks bias yang lebih rendah. Pada bulan September 1970 mereka mengumumkan bahwa mereka telah membuat serat singlemode dengan redaman di 633 nanometer (nm) helium neon baris di bawah 20 dB/ km. Dan setelah dicoba di Laboratorium Penelitian Martlesham Heath dikonfirmasi bahan tersebut memiliki atenuasi yang rendah.Selanjutnya banyak perusahaan dan lembaga yang melalukan penelitian dan pengembangan secara terus menerus hingga sampai pada pencapaian saat ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERMASALAHAN JARINGAN FIBER OPTIK

Serat optik adalah semacam steno, terbuat dari kaca atau plastik serat, dapat digunakan sebagai alat transmisi cahaya terang. Jaringan fiber...